Sumber gambar : https://unsplash.com/@isengrapherDi era modern yang serba digital, SMK Muhammadiyah 1 Tulangan tetap berkomitmen melestarikan warisan budaya melalui pembelajaran langsung di situs-situs bersejarah. Kami percaya bahwa mengenal sejarah dan budaya lokal bukan hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter siswa yang mencintai tanah air.
1. Menyusuri Jejak Sejarah di Candi Pari (Sidoarjo)
🏛️ Belajar Arsitektur Kuno & Filosofi Hidup
Siswa kami diajak menjelajahi Candi Pari, salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit di Sidoarjo. Di sini, mereka mempelajari:
✔ Teknik pembangunan candi tanpa semen modern
✔ Makna simbol-simbol relief yang penuh nilai spiritual
✔ Kisah sejarah yang terkait dengan peradaban Jawa kuno
Kegiatan Seru:
-
Puzzle Batu: Mencoba menyusun replika batu candi untuk memahami presisi arsitektur masa lalu.
-
Storytelling: Mendengar cerita rakyat setempat tentang asal-usul candi.
2. Eksplorasi Budaya di Museum Mpu Tantular
🖼️ Mengenal Artefak & Tradisi Tulangan
Kunjungan ke Museum Mpu Tantular membuka wawasan siswa tentang kehidupan masyarakat Tulangan dari masa ke masa. Beberapa hal yang dipelajari:
✔ Peralatan tradisional pertanian dan pertukangan
✔ Evolusi industri di Tulangan dari zaman kolonial hingga modern
✔ Koleksi foto sejarah perkembangan pendidikan di daerah ini
Aktivitas Interaktif:
-
Simulasi Penggunaan Alat Tradisional: Siswa mencoba membajak dengan luku kayu dan menumbuk padi dengan lesung.
-
Diskusi Budaya: Berbagi cerita dengan sesepuh tentang perubahan sosial di Tulangan.
3. Workshop Batik Khas Sidoarjo
🎨 Melestarikan Seni Lokal melalui Kreativitas
Batik bukan hanya milik Solo atau Pekalongan—Sidoarjo juga memiliki motif khas! Siswa kami mengikuti workshop membatik dengan pola “Gedog” (corak khas Sidoarjo) sambil memahami:
✔ Filosofi motif batik sebagai identitas budaya
✔ Proses pembuatan dari lilin malam hingga pewarnaan alami
✔ Potensi ekonomi kreatif batik di era modern
Hasil Karya Siswa:
-
Kain batik dengan sentuhan modern dipamerkan di sekolah.
-
Rencana menjual karya siswa untuk dana kegiatan budaya.
4. Napak Tilas ke Makam Mbah Ali Mas’ud
🕌 Mengenal Nilai Spiritual & Kearifan Lokal
Sebagai sekolah berbasis Islam, kami mengajak siswa ziarah ke Makam Mbah Ali Mas’ud (tokoh penyebar Islam di Sidoarjo) untuk:
✔ Mempelajari metode dakwah yang adaptif dengan budaya lokal
✔ Refleksi nilai toleransi dan kerukunan antarumat beragama
✔ Meneladani keteladanan para wali dalam pendidikan
Kegiatan Pendukung:
-
Bersih-Bersih Makam: Aksi nyata peduli lingkungan sekitar situs.
-
Wawancara dengan Juru Kunci: Menggali cerita turun-temurun.
Kenapa Program Ini Penting?
✅ Memperkuat Identitas: Siswa bangga akan akar budaya mereka.
✅ Pembelajaran Kontekstual: Sejarah & budaya tidak hanya teori di buku.
✅ Soft Skill: Kolaborasi, komunikasi, dan kepemimpinan selama kunjungan.
Ayo Terlibat!
Kami membuka kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam:
-
Donasi buku sejarah/kultur Sidoarjo untuk perpustakaan sekolah.
-
Menjadi narasumber jika memiliki keahlian di bidang budaya lokal.
-
Mengajak kolaborasi event budaya bersama.
“Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak lestari!”
Mari bersama-sama menjaga warisan budaya untuk generasi mendatang.
#SMKMuh1Tulangan #CintaBudayaLokal #SidoarjoBerbudaya
Apa situs bersejarah favoritmu di Sidoarjo? Bagikan di komentar! 👇




